Fiqih Nur Alisa
Mahasiswi Program Studi Bisnis Digital
Universitas Bangka BelitungDi tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, digitalisasi telah menjadi pendorong utama transformasi di berbagai sektor, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pulau Belitung, yang dikenal dengan keindahan alamnya serta julukan “Negeri Laskar Pelangi”, juga menyimpan potensi ekonomi yang luar biasa. Mulai dari kerajinan anyaman daun lais, batik simpor yang bernilai seni tinggi, kuliner khas seperti gangan, hingga hasil pertanian dan perikanan yang melimpah.
Namun, masih banyak pelaku UMKM yang menjalankan usahanya secara tradisional, baik dalam hal pemasaran, pencatatan, maupun sistem pembayaran yang masih mengandalkan uang tunai. Inilah mengapa digitalisasi sangat dibutuhkan sebagai pendorong pertumbuhan UMKM agar bisa melaju lebih cepat, menjangkau lebih luas, dan lebih adaptif terhadap perubahan zaman.
Melalui platform digital seperti media sosial, marketplace, hingga aplikasi pembayaran online, pelaku UMKM dapat menjangkau konsumen baru tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga di tingkat nasional bahkan global. Contohnya, komunitas Sahabat Lais di Belitung Timur yang sebelumnya hanya menjual anyaman tas daun lais di galeri lokal, kini dapat memasarkan produknya melalui Instagram dan Shopee, serta menerima pesanan dari Jakarta hingga berbagai daerah di Pulau Jawa.
Dibalik keberhasilan tersebut, Pelaku UMKM diseluruh pulau Belitung memerlukan literasi digital yang merata, pelatihan berkelanjutan, serta dukungan dari pemerintah daerah dan komunitas. Masih banyak yang belum akrab atau bahkan ragu terhadap penggunaan teknologi.
Oleh karena itu, edukasi dan pendampingan harus menyentuh sisi manusiawi mereka—bukan hanya sekadar mengajarkan cara menggunakan teknologi, tetapi juga membangun kepercayaan diri untuk berubah dan berkembang.
Digitalisasi merupakan jembatan antara potensi dan peluang.
Jika dimanfaatkan secara bijak dan inklusif, UMKM di Pulau Belitung tak hanya akan mampu bertahan, tapi juga bisa tumbuh menjadi kekuatan ekonomi baru yang tangguh dan mandiri.
Kini saatnya kita melihat teknologi bukan sebagai tantangan, melainkan sebagai sahabat dalam perjalanan menuju kemajuan bersama
Terkait
IKLAN