Bangka-Sarpos - Kasus penyakit deman berdarah (DBD) dikabupaten Bangka pada tahun 2024 berjumlah 424 orang dan meninggal 6 orang, demikian dikatakan ketua HAKLI kabupaten Bangka Boy Yandra,Rabu ( 16/1)
Jadi peningkatan pada tahun 2023 lalu cukup signifikan dengan jumlah 140 orang,maka ini perlu kita antisipasi dan waspadai terutama terhadap lingkungan disekitar kita dan prilaku yang harus kita perbaiki terutama tempat-tempat penampungan air minum baik bak mandi dan tenpat penampung air lainnya,” ungkap Boy.
Boy Yandra memaparkan untuk peringkat pertama terbanyak untuk DBD adalah kecamatan Sungailiat berjumlah 37 orang dan meninggal 2 orang, Sinar Baru ada 35 kasus dan meninggal 1 orang,Puskesmas Kenangan ada 84 orang.
Dikatakanya ntuk kecamatan Sungailiat saja sudah ada 124 kasus DBD ditahun 2024. Sedangkan di peringkat kedua desa Baturusa 101 kasus tidak ada yang meninggal,ketiga Belinyu 37 kasus,keempat Riau Silip 36 kasus dan 2 orang meninggal dunia, kelima Pemali 34 orang,1 orang meninggal dunia, keenam kecamatan Bakam 20 kasus. ketujuh kecamatan Mendo Barat 13 orang dan kedelapan kecamatan Puding Besar 6 orang.
Ia menambahkan jumlah kasus DBD dari Januari- Desember 2024,ada 424 kasus dan 6 orang meninggal dunia semoga ditahun 2025 kasus ini bisa ditekan sekecil mungkin dan berbagai upaya terus kita lakukan sosialisasi dan pembentukan tenaga jumantik.
Dikabupaten Bangka pada tahun 2025 di minggu ke dua sudah 15 kasus ini harus diantisipasi,apalagi sekarang dimusim penghujan jaga lingkungan,bersihkan selokan dari genangan dan menyumbat sampah.
Sebab sifat dari nyamuk demam berdarah dia tempat perindukan ditempat yang bersih dan tempat yang lembab- lembab,” katanya.
Boy Yandra menegaskan upaya yang harus kita lakukan adalah 5 M yakni menguras,menimbun barang-baang bekas,menutup tempat penampungan air, menggunakan kelambu dan replen.
Perlu diketahui untuk jadwal menghisap nyamuk demam berdarah ada dipukul 06.00 wib-08.00 wib pagi dan kemudian pukul 15.00 wib dan 17 wib sore hari,” tambah Boy.
Kita sudah dilakukan dengan sosialisasi baik HAKLI kabupaten Bangka maupun propinsi Babel bekerjasama dengan dinas kesehatan dan sekolah dimana anak-anak sekolah ditugas jadi jumantik,” jelasnya.
Semoga kasus demem bedarah dikabuoaten Bangka buisa dikecil mungkin,jika anak kita demem segera bawa kepalayanan kesehatan atau kedokter,sehingga tidak lanjut penangan dengan cepat sehingga menghindari kematian,” tutup Ketua HAKLI kabupaten Bangka Boy Yandra SKM .MPH. ( IB)
Terkait
IKLAN