Nagari Paninjauan
Forum pengajian bagi ibu-ibu merupakan salah satu proses untuk mengaplikasikan pendidikan seumur hidup. Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan ada yang berlangsung secara formal seperti disekolah, ada yang berlangsung secara informal di rumah tangga dan ada juga yang berlangsung di masyarakat yang dapat disebut pendidikan luar sekolah. Forum yang terakhir ini tergolong ke dalam pendidikan non-formal, karena sekelompok ibu-ibu yang mengadakan pengajian apakah secara berkala mingguan, bulanan atau tiga bulanan sekali. Namun semuanya itu melakukan suatu kegiatan untuk menambah pengetahuan , pengalaman dan proses ini juga disebut dengan proses pendidikan seumur hidup. Melalui forum pengajian ini banyak hal yang dapat ditinjau seperti aspek sosiologis kemasyarakatannya, aspek pembinaan aqidah islam, dan yang tak kalah penting lagi adalah proses peningkatan wawasan pengetahuan.
Ibu Yusmaida yang sudah mengajar ngaji sejak tahun 2014 mengungkapkan, ibu-ibu yang ada di Desa Paninjauan juga rutin dan sangat antusias dalam melaksanakan pengajian Setiap Hari nya di Musholla Usratul Maimunah, didalam meningkatkan wawasan spiritual di kalangan ibu-ibu. Pengajian tersebut diadakan setiap hari , mulai wirid setiap hari Jumat yasinan hari Kamis kalau kalau hari biasa mulai kegiatan Uwaik Uwaik ( Ibu Ibu ) mangaji siap ashar kalau bulan puasa mulai jam 09:00 wib - 12::21 wib tepatnya setelah sholat Zuhur selesai, satiap hari besar keagamaan selalu mengadakan acara sama dengan anak TPA Pengajian tersebut kadang dibuka dengan kegiatan tausiah yang disampaikan oleh ustadz atau ustazah dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab ditutup dengan wirid dan zikir.
Uwaik uwaik ( Ibu ibu ) Paninjauan yang pertama kali mengadakan khatam Al-Qur'an dipaninjauan sudah 2 kali qhatam Qur'an pertama tahun 2015 yang kedua tahun 2018 bahkan menasik haji sudah 2 kali pula. Dan lomba hafis surat Al Mulk itulah rangkaian kegiatan yang pernah dilaksanakan Uwaik Uwaik ( Ibu ibu ) Mengaji , "ujarnya ".
”Pengajian ini terbentuk sudah lumayan lama, Kalau mangaji dan qasidah sejak tahun 2015 tapi kalau wirid uwaik Uwaik mangaji sejak tahun 2018 ,jelas nya.
Oleh karena itu, pengajian ibu-ibu menjadi salah satu lahan pendidikan non-formal untuk meningkatkan kualitas pendidikan ibu-ibu, sekaligus mengembangkan sifat-sifat sosial sekaligus sebagai lahan pembinaan aqidah Islam. Dalam kegiatan pengajian ibu-ibu ini biasanya selain berupaya menanamkan serta memantapkan aqidah islam, juga untuk membina kerohanian yang dinamis, subur dan kuat demi pembangunan manusia seutuhnya.
Harapannya, pengajian ibu-ibu ini harus tetap dilakukan sampai kapanpun, melihat gempuran zaman sangat menguras atas berkurangnya akhlak dikalangan masyarakat terutama generasi bangsa. Ibu-ibu ini merupakan posisi yang tepat untuk memfilter arus informasi yang di terima oleh kalangan anak-anak. Khususnya anak didik “Mushola Usratul Maimunah", ibu merupakan madrasah pertamanya anak”, maka pengajian ibu-ibu ini harus menjadi tradisi yang wajib di jaga."Tutupnya".
Ibu Rosani (75 th), salah satu murid yang mengikuti pengajian ini, mengatakan Manfaat yang saya rasakan sangat banyak sekali, contohnya dalam beribadah, setelah mengikuti pengajian baru sadar bahwa ibadah yang kita lakukan masih sangat banyak kekurangan dalam pelaksanaanya. Manfaat lain yang saya rasakan adalah dengan sendirinya saya bisa mengajarkan dan memberi tahu anak-anak dirumah apabila salah dalam beribadah. Dengan adanya pengajian ibu-ibu ini, anak-anak menjadi tertolong yang maaf cakap ibunya dulu tidak sekolah, tidak mengaji misalnya”. Ungkap ibu Rosani selaku murid yang belajar mengaji dan berqasidah di musholla Usratul Maimunah saat di wawancara oleh Awak Media via WhatsApp.( Panglimo Campo)
Terkait
IKLAN