Sarpos, Sarolangun, Kurikulum Merdeka merupakan Projek Penguatan Profil Pemuda Pancasila (P5) yang implementasinya hampir tidak mengalami kendala yang berarti. Hal itu disampaikan oleh Kepala Sekolah SMPN 17 Sarolangun. Bahwa P5 menurutnya lebih fokus pada penguatan karakter anak,
"Implementasi kurikululum merdeka disekolah menurut saya hampir tidak memiliki kendala yang berarti. Untuk kurikulum K13 adalah pembentukan karakter sedangkan kurikulum merdeka (P5) lebih fokus yakni penguatan karakter anak. Dan semuanya itu berjalan seperti harapan kita bersama". Kata Idham Kholid,S.Ag, M.Pdi Kepsek SMPN 17 Sarolangun.
Kurikulum Merdeka diperkenalkan Kemendikbudristek pada Februari 2022 sebagai salah satu opsi yang dapat dipilih secara sukarela oleh sekolah per-tahun ajaran 2022-2023 yang fokus pada materi esensial dan pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila.
Idham Kholid menambahkan, bahwa kurikulum merdeka (P5) sangat mudah untuk diserap oleh warga sekolah,
"Dalam Penerapan P5 disekolah, kita lebih menitik beratkan dalam penguatan karakter dan potensi yang ada. Tentunya, dengan landasan pancasila. Kita enjoy saja, Sebab hal ini telah menjadi kesepakatan bersama".Tuturnya.
Adapun yanga dimaksud dengan Kurikulum Merdeka yaitu Projek Penguatan Profil Pemuda Pancasila. Tujuannya adalah menjadikan peserta didik sebagai penerus bangsa yang unggul dan produktif. (nal)
Terkait
IKLAN