Bangka, suarariaupos.com | Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia ( HAKLI) Cabang Bangka melaksanakan penyuluhan dan sosialisasi tentang DBD ( demam berdarah) yang dihadiri ratusan siswa dan siswi SMP Negri 2 Sungailiat, Bangka, Rabu (7/9)
Ketua HAKLI Bangka Boy Yandra. S.KM. MPH. mengatakan sosiakisasi dan penyuluhan tentang DBD ini harus difahami benar oleh para siswa karena DBD sangat berbahaya bagi kita.
Boy menekankan agar semua siswa menjadi petugas Jumantik ( Juru Pemantau Jentik ) dirumah.
Hasil dari pemantauan tersebut setiap hari Senin para siswa atau petugas Jumantik segera melaporkan kepada gurunya dengan bukti foto, dimana bak mandi atau tempat penampung air tidak ditemukan jentik nyamuk Aedes aegypti," terang ketua HAKLI Bangka ini.
" Kalau saja ditemukan jentik gunakan bubuk abate yang merupakn zat yang membunuh jentik nyamuk," ucapnya.
Boy Yandra untuk mendapatkan bubuk abate tidaklah sulit sebab tersedia di puskesmas-puskesmas dan gratis atau diberikan cuma-cuma.
Boy mengingat jangan lupa agar 3 M plus yakni menguras,menutup dan menimbum barang-barang bekas dan gunakan kelambu, harus dilakukan dengan baik, sehingga tidak ada tempat untuk perkembangan, pertumbuhan dan perindukan jentik-jentik nyamuk.
Disisi lain,kata tak kalah pentinga jaga lingkungan agar tetap bersih, sehat dan rapi sehingga tidak ada tempat perindukan bagi nyamuk aedes aegypti untuk bertelur dan berkembang.
Untuk kasus DPB di kabupaten Bangka yang menderita 206 orang dan tiga orang sudah meninggal dunia.
HAKLI cabang Bangka bersinergitas dan kerja sama dengan Dinkes kabupten Bangka melalui puskesmas yang ada di kabupaten dalam rangka penanganan dan pencegahan kasus demam berrdarah (DBD) dikabupaten bangka.
Semoga kabupaten Bangka sehat dan masyarakat terhindar dari DBD dan sudah terbentuk jumantik dikabupaten Bangka," pungkas Boy Yandra.(Imam Bangka)
Terkait
IKLAN