Sarolangun - Jambi, Sekolah didaerah padat penduduk mengalami kekurangan murid yang berdampak tidak disalurkan dana BOS. Hal itu juga dialami oleh SMPN 36 sarolangun yang sepi peminat. Pasalnya, sekolah yang masih berlokasi dipusat kota sarolangun pada tahun ajaran 2022 - 2023 hanya menerima 12 siswa yang mendaftar ketika daftar ulang hanya 10 orang peserta didik yang ingin menimba ilmu pengetahuan di Sekolah itu.
Dalam hal sekolah sepi peminat baru ini kementerian didesak untuk memaksimalkan fungsi pengawas sekolah,
"Kepala sekolah dan guru harus bisa berinovasi. Brendingnya diperlukan karena setiap guru harus punya itu. Kepala sekolah harus memberikan tugas kepada guru untuk membuat Konsep guna membuat terobosan supaya sekolah bisa punya nama sebagai salah satu daya tarik bagi masyarakat bukan hanya monoton saja dan haruslah berinovasi. Kebetulan saya juga pernah menjadi Kepala sekolah".Kata Elmiaty Pengawas tingkat SMP.
Elmiaty juga menambahkan bahwa salah satu solusi adalah diterbitkannya pembatasan Roombel pada setiap sekolah agar tidak monopoli dalam rekuitmen peserta didik.
Sisi lain, Pemerintah melalui dinas terkait harus terus melakukan pengawasan tidak bisa sebatas online atau daring. Sebab, situasi faktual dilapangan perlu diketahui sehingga tidak muncul kebijakan yang merugikan sebagian pihak peserta didik.
KaDisdikbud Sarolangun beberapa waktu yang lalu menyampaikan bahwa sekolah harus berinovasi dan giat dalam promosi,
"Bagaimana bisa maju jika tidak ada inovasi. Tonjolkan program unggulan sehingga masyarakat tahu akan kualitas sekolah yang bersangkutan. Jadi, inovasi itu sangat perlu. Analoginya Ibarat orang jual martabak harus pakai keju sehingga cita rasanya beda dari martabak biasa"(redl). Kata Helmi, SH, MH KaDisdikbud Sarolangun.
Sementara itu, Kepala sekolah SMPN 36 menyampaikan bahwa fasilitas di sekolahnya tidak kalah dengan sekolah lain,
"Kita ada fasilitas Computer, drumband dan lainnya. Dan program ekstrakurikuler kita religius dan budaya. Namun semua itu tidak akan jalan kalau kita tidak ada dananya".Kata Hamrizal, S. Ag Kepsek SMPN 36 Sarolangun.
Disamping produktifitas dan mutu pendidikan di Sekolah perlu juga dilakukan sistem pengelolaan penerapan manajemen berbasis sekolah dan perbaikan serta peningkatan mutu pendidikan secara terus menerus dan berkesinambungan. (nal)
Terkait
IKLAN